Archive for November 2014
Prof Sobir, Penemu Varietas Baru Buah Unggulan Indonesia
Prof Sobir |
BEBERAPA
minggu lalu PTPN VIII (Persero) sukses memanen pisang barangan sebanyak
700 ton di Subang. Itulah salah satu varietas buah tropis unggulan
hasil penelitian para ahli PKHT IPB yang dikomandani Prof Sobir. Pisang
barangan memiliki sejumlah keunggulan yang disenangi masyarakat. Yakni,
rasa daging buahnya lebih manis, kering, dan beraroma sedap. Selain
pisang barangan, PKHT punya varietas pisang unggulan lain seperti pisang
unti sayang. Pisang itu berbuah tanpa
jantung. Secara ukuran juga lebih besar daripada pisang jenis lain.
Selain pisang, varietas buah lain hasil penelitian PKHT yang banyak
diminati masyarakat ialah pepaya calina. ”Pepaya jenis ini sekarang
banyak dijual di supermarket-supemarket,” kata Sobir.
Menurut dia, pepaya temuannya itu
memiliki daging buah yang tebal dan renyah. Daya
simpannya juga lebih lama, bisa lebih dari sepekan. ’’Rasanya juga manis, kulit luarnya juga cantik,’’ lanjutnya.
Buah lain yang jadi unggulan PKHT adalah manggis wanayasa. Varietas itu memiliki keunggulan mampu mempertahankan kelopak buah berwarna hijau segar hingga 10 hari setelah panen. Keunggulan itulah yang membuat manggis jenis tersebut sangat memungkinkan untuk diekspor. Namun, di balik sukses lembaganya menemukan banyak varietas buah tropis baru, Sobir justru mengaku gelisah. Sebab, dia melihat impor buah Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ditemui wartawan koran ini di kantor PKHT IPB, Rabu (26/6), Sobir begitu antusias bercerita tentang kegelisahannya tersebut.
Sebelum berbicara panjang lebar, Sobir menunjukkan sejumlah presentasinya terkait dengan pertumbuhan hortikultura di Indonesia. Dalam paparan itu terungkap fakta bahwa Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan subur ternyata kalah jauh dari sejumlah ”negara kecil” dalam produksi buah-buahan unggulan. Bahkan, mereka mampu mengekspor ke negara lain, termasuk menyerbu Indonesia. Data yang ditunjukkan Sobir menyebutkan, pada 2011 Indonesia mengimpor 832.080 ton buah. Sementara itu, nilai ekspornya hanya 223.001 ton. ”Nah, dari sinilah saya bertahun-tahun mikir, sebenarnya salahnya di mana sih,” ujar peraih gelar PhD dalam bidang molecular genetic dari Okayama University, Jepang, itu.
Dari situlah Sobir dan para peneliti IPB kemudian melakukan riset intensif. Dia mencari perbandingan terhadap negara-negara pengekspor buah terbesar dengan tujuan Tiongkok. ”Kenapa Tiongkok, karena negara itu memiliki penduduk yang sangat besar sehingga pasar buah di sana juga sangat potensial,” terang pria kelahiran Ciamis tersebut.
Ternyata, berdasar penelitian itu, Sobir melihat, ada tiga hal yang keliru terkait dengan pola pertanian buah kita. Tiga hal tersebut meliputi luas tanam buah yang sangat sedikit. Kedua, Indonesia tidak menerapkan pola menanam buah dalam bentuk estate. Ketiga, petani buah di Indonesia tidak bisa membaca perubahan preferensi terhadap buah. ’’Misalnya, kalau dulu masyarakat suka pisang yang manis meski kulitnya burik burik, sekarang masyarakat senang pisang yang cantik seperti jenis cavendis. Begitu pula terhadap selera buah durian,’’ ujar staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB itu.
Sobir lalu coba mencari solusi untuk tiga masalah utama tersebut. Pria kelahiran 12 Mei 1964 itu memulai dengan upayanya memecahkan masalah yang kedua. Yakni, mengenai pola tanam dengan konsep estate. Dari situ dia mengusulkan IPB menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII menjadi lokomotifnya. ’’Menggandeng PTPN sebagai motor kami anggap paling relevan. Sebab, mereka punya lahan yang sangat luas. Dan, alhamdulillah, Pak Dahlan (Menteri BUMN Dahlan Iskan) dan teman-teman di PTPN menyambut positif langkah ini,’’ ujarnya. ’’Dari sinilah kemudian tercetus istilah Revolusi Orange, yaitu gerakan pengembangan buah tropis,’’ tambah dia.
Ajakan IPB itu mendapat sambutan positif PTPN. Perusahaan pelat merah tersebut bersedia menyiapkan 3.000 hektare lahan untuk buah lokal. Dari luas lahan itu, yang langsung bisa ditanami dan kemudian mulai panen sekitar 1.200 hektare. Padahal, tanaman itu disebar di sela-sela pohon karet yang selama ini ditumbuhi rumput liar. Sobir berharap kesuksesan PTPN menjalankan bisnis buah tropika itulah yang kemudian akan meng-influence masyarakat, dalam hal ini petani, untuk melakukan hal yang sama. ’’Sebab, kalau tahu caranya, keuntungan mengembangkan buah tropis jauh lebih besar daripada sekadar menanam padi,’’ kata dia.
Selain melibatkan PTPN, Sobir belakangan juga rajin turba untuk ’’meracuni’’ para kepala daerah tentang gerakan Revolusi Orange. Dia mendorong sejumlah kepala daerah untuk membuat plant basis di wilayahnya. Dia mencontohkan buah durian di Wonosalam, Jombang. Durian itu sangat terkenal dan disukai konsumen. Namun, setelah diteliti, ternyata tidak ada satu daerah khusus sebagai penghasil durian lezat tersebut. ’’Nah, harusnya kita melakukan plant basis untuk mendapatkan hasil yang berlipat. Harus ada kawasan khusus yang menghasilkan durian khas Jombang. Dengan begitu, produksi buah jenis itu bisa besar dan memenuhi kebutuhan pasar mana saja,’’ terangnya.
Hal yang sama pernah dia kemukakan kepada kepala daerah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang terkenal dengan duriannya. Begitu pula di Jepara, Jawa Tengah, yang terkenal dengan jambu airnya. ’’Sambutan kedua kepala daerah itu juga positif,’’ papar dia.
Menurut Sobir, peran kepala daerah sangat penting untuk mendorong masyarakat menanam buah dengan konsep plant basis. ’’Saya yakin, kalau kepala daerah mau mendorong masyarakat untuk melakukan pola tanam dengan konsep itu, manfaatnya sangat banyak,’’ ucapnya. Tidak hanya mengangkat perekonomian rakyat dengan menjadi petani buah. Tapi, perkebunan itu bisa menjadi daya tarik wisata agro. ’’Coba lihat Sleman. Selama ini daerah tersebut terkenal karena mempunyai banyak kampung yang menanam salak pondoh. Akhirnya, masyarakat dari luar banyak yang berdatangan ke sana untuk berwisata agro,’’ terangnya.
Sobir menegaskan, konsep itulah yang diterapkan di negara-negara pengekspor buah. Di luar negeri, konsep itu disebut OVOP, yaitu one village one product. Di Thailand istilahnya one tambon one product (OTOP). ’’Istilah itu sama dengan satu kecamatan satu produk,’’ terangnya.
Dengan banyaknya varietas buah yang dikembangkan PKHT, Sobir optimistis Indonesia dapat menjadi negara pengekspor buah yang diperhitungkan. Menurut dia, jika Revolusi Orange bisa dijalankan BUMN, pemerintah daerah, dan pihak swasta, akan ada dampak besar yang membuntuti. Yakni, peningkatan pendapatan BUMN maupun daerah setempat. Dari sisi negara, akan ada peningkatan devisa karena mengurangi impor dan terjadi peningkatan ekspor buah. ’’Industri hortikultura juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Ini, menurut saya, manfaat langsung yang bisa dirasakan masyarakat,’’ terangnya. Jika sektor hortikultura besar, dampaknya adalah pengurangan kerusakan lingkungan.
Tapi, upaya untuk terus mengampanyekan Revolusi Orange tidak selalu membawa dampak positif bagi Sobir. Dia sempat dikira ingin menjadi pejabat negara karena proyek itu. ’’Sedikit pun saya tidak ada niat menjadi pejabat negara. Saya takut tidak bisa menghindar dari praktik korupsi,’’ kelakarnya.
simpannya juga lebih lama, bisa lebih dari sepekan. ’’Rasanya juga manis, kulit luarnya juga cantik,’’ lanjutnya.
Buah lain yang jadi unggulan PKHT adalah manggis wanayasa. Varietas itu memiliki keunggulan mampu mempertahankan kelopak buah berwarna hijau segar hingga 10 hari setelah panen. Keunggulan itulah yang membuat manggis jenis tersebut sangat memungkinkan untuk diekspor. Namun, di balik sukses lembaganya menemukan banyak varietas buah tropis baru, Sobir justru mengaku gelisah. Sebab, dia melihat impor buah Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ditemui wartawan koran ini di kantor PKHT IPB, Rabu (26/6), Sobir begitu antusias bercerita tentang kegelisahannya tersebut.
Sebelum berbicara panjang lebar, Sobir menunjukkan sejumlah presentasinya terkait dengan pertumbuhan hortikultura di Indonesia. Dalam paparan itu terungkap fakta bahwa Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan subur ternyata kalah jauh dari sejumlah ”negara kecil” dalam produksi buah-buahan unggulan. Bahkan, mereka mampu mengekspor ke negara lain, termasuk menyerbu Indonesia. Data yang ditunjukkan Sobir menyebutkan, pada 2011 Indonesia mengimpor 832.080 ton buah. Sementara itu, nilai ekspornya hanya 223.001 ton. ”Nah, dari sinilah saya bertahun-tahun mikir, sebenarnya salahnya di mana sih,” ujar peraih gelar PhD dalam bidang molecular genetic dari Okayama University, Jepang, itu.
Dari situlah Sobir dan para peneliti IPB kemudian melakukan riset intensif. Dia mencari perbandingan terhadap negara-negara pengekspor buah terbesar dengan tujuan Tiongkok. ”Kenapa Tiongkok, karena negara itu memiliki penduduk yang sangat besar sehingga pasar buah di sana juga sangat potensial,” terang pria kelahiran Ciamis tersebut.
Ternyata, berdasar penelitian itu, Sobir melihat, ada tiga hal yang keliru terkait dengan pola pertanian buah kita. Tiga hal tersebut meliputi luas tanam buah yang sangat sedikit. Kedua, Indonesia tidak menerapkan pola menanam buah dalam bentuk estate. Ketiga, petani buah di Indonesia tidak bisa membaca perubahan preferensi terhadap buah. ’’Misalnya, kalau dulu masyarakat suka pisang yang manis meski kulitnya burik burik, sekarang masyarakat senang pisang yang cantik seperti jenis cavendis. Begitu pula terhadap selera buah durian,’’ ujar staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB itu.
Sobir lalu coba mencari solusi untuk tiga masalah utama tersebut. Pria kelahiran 12 Mei 1964 itu memulai dengan upayanya memecahkan masalah yang kedua. Yakni, mengenai pola tanam dengan konsep estate. Dari situ dia mengusulkan IPB menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII menjadi lokomotifnya. ’’Menggandeng PTPN sebagai motor kami anggap paling relevan. Sebab, mereka punya lahan yang sangat luas. Dan, alhamdulillah, Pak Dahlan (Menteri BUMN Dahlan Iskan) dan teman-teman di PTPN menyambut positif langkah ini,’’ ujarnya. ’’Dari sinilah kemudian tercetus istilah Revolusi Orange, yaitu gerakan pengembangan buah tropis,’’ tambah dia.
Ajakan IPB itu mendapat sambutan positif PTPN. Perusahaan pelat merah tersebut bersedia menyiapkan 3.000 hektare lahan untuk buah lokal. Dari luas lahan itu, yang langsung bisa ditanami dan kemudian mulai panen sekitar 1.200 hektare. Padahal, tanaman itu disebar di sela-sela pohon karet yang selama ini ditumbuhi rumput liar. Sobir berharap kesuksesan PTPN menjalankan bisnis buah tropika itulah yang kemudian akan meng-influence masyarakat, dalam hal ini petani, untuk melakukan hal yang sama. ’’Sebab, kalau tahu caranya, keuntungan mengembangkan buah tropis jauh lebih besar daripada sekadar menanam padi,’’ kata dia.
Selain melibatkan PTPN, Sobir belakangan juga rajin turba untuk ’’meracuni’’ para kepala daerah tentang gerakan Revolusi Orange. Dia mendorong sejumlah kepala daerah untuk membuat plant basis di wilayahnya. Dia mencontohkan buah durian di Wonosalam, Jombang. Durian itu sangat terkenal dan disukai konsumen. Namun, setelah diteliti, ternyata tidak ada satu daerah khusus sebagai penghasil durian lezat tersebut. ’’Nah, harusnya kita melakukan plant basis untuk mendapatkan hasil yang berlipat. Harus ada kawasan khusus yang menghasilkan durian khas Jombang. Dengan begitu, produksi buah jenis itu bisa besar dan memenuhi kebutuhan pasar mana saja,’’ terangnya.
Hal yang sama pernah dia kemukakan kepada kepala daerah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang terkenal dengan duriannya. Begitu pula di Jepara, Jawa Tengah, yang terkenal dengan jambu airnya. ’’Sambutan kedua kepala daerah itu juga positif,’’ papar dia.
Menurut Sobir, peran kepala daerah sangat penting untuk mendorong masyarakat menanam buah dengan konsep plant basis. ’’Saya yakin, kalau kepala daerah mau mendorong masyarakat untuk melakukan pola tanam dengan konsep itu, manfaatnya sangat banyak,’’ ucapnya. Tidak hanya mengangkat perekonomian rakyat dengan menjadi petani buah. Tapi, perkebunan itu bisa menjadi daya tarik wisata agro. ’’Coba lihat Sleman. Selama ini daerah tersebut terkenal karena mempunyai banyak kampung yang menanam salak pondoh. Akhirnya, masyarakat dari luar banyak yang berdatangan ke sana untuk berwisata agro,’’ terangnya.
Sobir menegaskan, konsep itulah yang diterapkan di negara-negara pengekspor buah. Di luar negeri, konsep itu disebut OVOP, yaitu one village one product. Di Thailand istilahnya one tambon one product (OTOP). ’’Istilah itu sama dengan satu kecamatan satu produk,’’ terangnya.
Dengan banyaknya varietas buah yang dikembangkan PKHT, Sobir optimistis Indonesia dapat menjadi negara pengekspor buah yang diperhitungkan. Menurut dia, jika Revolusi Orange bisa dijalankan BUMN, pemerintah daerah, dan pihak swasta, akan ada dampak besar yang membuntuti. Yakni, peningkatan pendapatan BUMN maupun daerah setempat. Dari sisi negara, akan ada peningkatan devisa karena mengurangi impor dan terjadi peningkatan ekspor buah. ’’Industri hortikultura juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Ini, menurut saya, manfaat langsung yang bisa dirasakan masyarakat,’’ terangnya. Jika sektor hortikultura besar, dampaknya adalah pengurangan kerusakan lingkungan.
Tapi, upaya untuk terus mengampanyekan Revolusi Orange tidak selalu membawa dampak positif bagi Sobir. Dia sempat dikira ingin menjadi pejabat negara karena proyek itu. ’’Sedikit pun saya tidak ada niat menjadi pejabat negara. Saya takut tidak bisa menghindar dari praktik korupsi,’’ kelakarnya.
Pembahasan Komik Chapter Terakhir Naruto 700 (TAMAT)
-= Fakta dan Pembahasan dalam Chapter 700=-
Seperti peryataan Kishimoto dalam wawancaranya, bahwa ia ingin menunjukan seberapa banyak perubahan dan pertumbuhan karakter-karakter dalam Naruto. Dan benar saja, Naruto chapter 700 keseluruhan berisi Epilog Manga Naruto, yang berlatar waktu belum diketahui, namun bisa kita perkirakan sekitar 10-15 tahun kedepan, dimana tentu banyak sekali perubahan karakter, terutama Konoha 11 yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, lalu Kage dari 5 desa juga telah berganti semua kecuali Kazekage, dan lain-lain yang akan Narutonian bahas kembali berikut ini.
||Aburame Shino menjadi Pengajar Akademi Ninja
Kita urut dari awal saja, karakter pertama kali ditampikan adalah Burame Shino yang kini sudah menjadi Instruktur/Pengajar di Akademi Ninja Konoha, sama seperti Iruka dulu. Perubahan yang cukup drastis mengingat karakter Shino sebelumnya terkesan tertutup dan pendiam, tapi kini malah menjadi pengajar yang tentunya dituntut untuk terus bicara dan terbuka.
Ch. 700 Hal. 1 |
Dari segi penampilan, Shino tidak mengenakan Hoddie lagi, kacamata Shino pun sudah ganti ke bentuk Modern, mirip dengan yang dikenakan Robocop.
||Naruto Menikah dengan Hinata dan Dikaruniai 2 orang Anak
Naruto, pahlawan dan karakter utama kita sudah tumbuh dewasa, dari segi penampilan sangat terlihat bahwa ia sudah bertambah tinggi dengan gaya rambutnya yang masih pendek. Tangan kanannya diperban, dan itu adalah tangan dari sel Hashirama buatan Tsunade. Ia kini telah menjadi Hokage dan akhirnya menikah dengan Hinata, yang kini sudah menjadi ibu muda yang masih terlihat kawaii dimata admin. Kisah cinta mereka nanti akan diceritakan dalam Movie The Last.
Ch. 700 Hal. 2 |
Hashirama: IDIOT
Tobirama: KONYOL
Hiruzen: MESUM
Minato: KAKEK TUA
Tsunade: NENEK SIHIR
Kakashi: Gambar Mulut
Naruto: TOLOL, ORANG TUA SIALAN
Iya juga sering mengucapkan kata khas di setiap akhir kalimatnya, yaitu DATTEBASA.
Ch. 700 Hal. 13 |
Ch. 700 Hal. 4 |
Himawari memiliki warna rambut yang sama dengan ibunya, Hinata, serta punya bentuk yang hampir sama dengan kakaknya, Bolt. Namun ternyata ia tidak mewarisi mata Byakugan ibunya, ia juga memiliki tanda garis-garis di pipinya. Garis-garis dipipi seperti Naruto itu pastilah mereka dapatkan sejah lahir, seperti dulu Naruto saat lahir sudah punya tanda itu karena Ibunya, Kushina adalah seorang Jinchuuriki Kyuubi seperti Naruto sekarang. Himawari berkunjung ke makam pamannya yaitu Neji, ia memberikan bunga yang sama dengan namanya, yaitu bunga Matahari (Himawari). Himawari (向日葵) artinya "Bunga Matahari", dan saat 2 kata pertama dibalik maka akan membentuk tulisan Kanji "Hyūga" (日向), yang juga bisa dibaca "Hinata" dalam bahasa Jepang, sehingga namanya berhubungan dengan nama ibu dan klannya.
Terlepas dari itu, kedua anak Naruto tidak memiliki Byakugan, oleh karena itu bisa disimpulkan kalau mereka akan menyandang nama Klan Uzumaki.
Terlepas dari itu, kedua anak Naruto tidak memiliki Byakugan, oleh karena itu bisa disimpulkan kalau mereka akan menyandang nama Klan Uzumaki.
||Sasuke Akhirnya Menikah dengan Sakura, Memiliki 1 Putri
Sasuke dan Sakura menikah dan dikaruniai seorang anak Perempuan bernama Salad (Sarada).
Seperti pada chapter 699, Sasuke sepertinya masih menjadi seorang pengembara yang jarang pulang, ia berkelana sambil menebus semua kesalahannya. Rambutnya sedikit lebih panjang, menutupi mata Kirinya. Sementara istrinya, Sakura, penampilannya seperti ibu rumah tangga, karena memang ia sekarang sudah menjadi seorang ibu dari anak perempuannya, Sarada yang sepertinya memiliki ketertarikan dengan Boruto, anak Naruto.
Uchiha Sarada, ya, mungkin anak perempuan ini akan menyandang nama Uchiha karena dari segi penampilan mirip dengan Sasuke, seperti rambut dan warna matanya. Meskipun sepertinya akan sulit untuk membangkitkan Sharingan, karena ia adalah seorang perempuan, dan dalam sejarah Naruto tidak pernah ditampilkan ada Kunoichi yang memiliki Sharingan, (ada tapi dalam Filler, bukan buatan Masashi Kishimoto). Namun beda halnya jika dalam Mini-Seri 2015 nanti Kishimoto akan membuat cerita dimana Sarada adalah Kunoichi pertama yang mampu membangkitkan Sharingan.
Penampilan Sarada terlihat lebih Modern daripada yang lain. Rambutnya Hitam pendek, mengenakan kacamata sehingga terkesan Jenius. Mungkin bakat dan kejeniusan ayahnya diwariskan kepadanya. Kemiripannya dengan sakura adalah dia juga sering menguncapkan kata Shanaroo saat dia kesal.
Ch. 700 Hal. 18 |
||Anko Mitarashi Jadi Gendut
Penampilan Anko berubah drastis, selain menua (karena memang Anko satu generasi dengan Kakashi dan Guy), ia juga terlihat sangat Gendut. Salah satu Kunoichi favorit Kishimoto ini memang cukup populer untuk seorang side-karakter, bahkan ia berada di posisi ke-11, tepat setelah Hinata, dalam official polling urutan karakter. Nama Anko Mitarashi sendiri berasal dari nama selai kacang merah manis yang digunakan dalam Dango sejenis permen/manisan di Jepang.
Ch. 700 Hal. 3 |
Dan menurut Databook:
» Dia hobi mengadakan upacara minum teh.
» Makanan favorit Anko adalah selai kacang manis dan Dango. Dia juga suka sekali makanan yang pedas-pedas
Maka dari itu tak heran Anko yang sekarang menjadi gendut karena terlalu sering makan kolesterol, dan hobinya itu ia tularkan kepada Chouchou, bocah gendut yang merupakan anak dari Chouji. Ia sangat akrap dengannya karena sama-sama hobi makan.
||Rock Lee Menikah dengan Tenten?
Pasangan ini belum terkonfirmasi, karena dalam Manga Chapter 700 belum terjelaskan, hanya ditampilkan Rock latihan bersama seorang anak yang segaya dengannya, lalu di scene berikutnya ditampilkan Tenten yang sedang jaga toko peralatan Ninja miliknya. Namun entah kenapa Narutonian yakin Lee memang menikah dengan dengan Tenten dan memiliki seorang anak diatas, yah, mungkin karena mereka adalah satu tim, bersama Neji yang kini sudah tiada.
Penampilan Lee tidak banyak berubah, ia tetap masih semangat berlatih seperti dulu. Dan tubuhnya juga terlihat semakin kekar. Tenten juga tidak banyak berubah, ia tetap berpakaian layaknya Wanita yang mengenakan pakaian Tradisional China, kecintaannya pada senjata akhirnya membuat Tenten mendirikan Toko Peralatan Ninja.
Ch. 700 Hal. 5 |
Namun karena Dunia Shinobi sudah Damai, nampaknya Toko Tenten sangatlah Sepi.
||Shikamaru Menikah dengan Temari, Memiliki 1 Orang Anak
Shikamaru, penampilannya sedikit berubah, yaitu sedikit lebih sopan dan berjenggot, karena memang sekarang dia menjadi Tangan Kanan Hokage Ketujuh. Temari juga demikian, tidak banyak berubah, tetap mengucir rambutnya. Dan kini Shikamaru dan Temari sudah menjadi Suami Istri dan di karuniai seorang anak laki-laki bernama Shikadai.
Shikadai rupanya mewarisi sifat pemalas dari ayahnya, ia hanya melakukan hal yang dia mau dan sukai saja. Dan sepertinya ia juga mewarisi kejeniusan dari ayahnya, bahkan memiliki penampilan yang sama persis dengan Shikamaru waktu kecil.
||Gaara Tetap Menjadi Kazekage, Kankurou Masih Tangan Kanannya
Dari semua desa hanya desa Suna yang belum mengganti Kage nya, Gaara masih menjadi Godaime Kazekage. Penampilan Gaara juga berubah, ia berpakaian lebih sopan, rambutnya juga berubah drastis, lebih terlihat seperti karakter Erwin Smith dalam Shingeki no Kyojin.
Gaara masih seorang yang kalem, ia mampir kerumah Temari/Shikamaru sebelum menghadiri pertemuan Gokage di Konoha.
Kankuro juga tidak banyak berubah, ia tetap memakai Hoddie. Hanya saja motif goresan dipipinya berubah lagi.
Ch. 700 Hal. 6 |
||Kiba Bersama dengan Tamaki
Penampilan Kiba lebih kelihatan dewasa dan semakin garang dengan Janggut yang tumbuh. Akamaru terlihat semakin tua dan tidak bersemangat. Ia tinggal bersama seorang wanita yang kemungkinan besar adalah pacar/istrinya, wanita itu adalah Tamaki, yang tak lain adalah cucu dari nenek Kucing.
Cukup unik ketika seorang Kiba yang identik dengan anjing, bersama dengan Tamaki yang suka kucing, menjadikan mereka sebagai keluarga penyayang binatang.
||Sai Menikah dengan Ino, Memiliki 1 Orang Anak
Sai dan Ino sudah menjadi suami-istri dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Inojin.
Untuk Sai, penampilannya tidak banyak berubah, namun sekarang ia terlihat membawa sebuah gulungan besar. Dan untuk Ino juga sama, tidak banyak berubah, bedanya ia sekarang memakai Rok, karena memang sekarang ia sudah menjadi seorang Ibu. Sai memang salah satu cowok kesukaannya selain Sasuke, terlihat dari mimpi Mugen Tsukuyomi Ino dimana Sai dan Sasuke memperebutkan Ino.
Ch. 678 Hal. 6 |
Anaknya bernama Inojin, mata dan rambutnya mirip sekali dengan Ino, rambut kuning bermata Hijau, yang merupakan ciri khas klan Yamanaka. Sifat Inojin sebenarnya penurut, hanya saja dua temannya tidak, Chouchou dan Shikadai tidak mau saat disuruh latihan formasi Ino-Shika-Chou.
||Couji Menikah dengan Karui, Memiliki 1 Orang Anak
Chouji dan Karui sudah menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Chouchou (kupu-kupu)
Untuk Chouji, postur tubuhnya terlihat makin besar dan gemuk, Kumis dan Janggut membuat Chouji semakin terlihat dewasa. Sedangkan Karui, adalah seorang Kunoichi dari Kumogakure, ia juga tidak banyak merubah penampilannya.
Sementara anaknya, Chouchou terlihat Gendut sama seperti ayahnya, berkulit Hitam seperti Ibunya dan rambut Coklat seperti Ayahnya. Chouchou, Inojin, dan Shikadai merupakan Generasi Ino-Shika-Chou yang ke-17. Meskipun Ino, Shikamaru dan Chouji tidak menikah dengan orang dari klannya masing-masing, tapi mereka tetap berniat mengajarkan teknik-teknik formasi Ino-Shika-Chou.
||Anak Perempuan Kurenai Mengawal Kakashi
Kurenai juga hidup bahagia bersama dengan Putri semata wayangnya, ia menghabiskan banyak waktunya dirumah sambil merawat anaknya, sepeninggalan Asuma.
Ch. 700 Hal. 9 |
Anak Kurenai terlihat sudah tumbuh dewasa, ia juga sudah terlihat mengenakan Rompi Chuunin. Belum diketahui namanya, anak ini sangatlah mengenang sosok sang Ayah yang sudah meninggal, dan sepertinya ia juga anak yang penurut. Dalam chapter 700 ia mendapat misi untuk mengawal Hokage, namun bukan Hokage yang sekarang, melainkan untuk mengawal Kakashi yang hendak perpergian ke tempat-tempat penuh kenangan bersama Gai.
||Kakashi Pensiun/Mengundurkan Diri dari Hokage, Kaki Kanan Gai Belum Sembuh
Kakashi Hatake terlihat tidak banyak berubah, ia juga masih belum membuka maskernya. Pasca mengundurkan diri dari jabatan Hokage-nya ia berencana untuk keliling desa, mengunjungi tempat-tempat penuh kenangan mengajak Gai yang terlihat masih sakit dan duduk di kursi Roda.
Ch. 700 Hal. 10 |
Cidera Gai di dapat dari pertarungannya melawan Rikudou Madara, saat itu Guy memutuskan untuk membuka Gerbang ke-8, Gerbang Kematian. Walau Guy tidak tewas karena Resiko dari Taijutsu terlarangnya itu diselamatkan oleh Naruto, tapi sepertinya patah tulang di kaki kanannya tidak/belum bisa disembuhkan.
Ch. 672 Hal. 12 |
||Ex-Gokage mengadakan pertemuan
Tsunade, Oonoki, A, Mei Terumi juga nampaknya mengadakan pertemuan informal, mereka berkumpul untuk membahas hal-hal ringan seperti curhat minum-minum dan mengeluh, tidak dijelaskan dimana mereka berkumpul, namun dilihat dari situasinya mereka berada di desa Iwagakure, menjenguk Oonoki yang sudah melemah.
Ch. 700 Hal. 10 |
Soal penampilan, Tsunade sepertinya masih memanfaatkan Jutsu Byakugou agar ia tetap terlihat Muda, bahkan dimata admin ia terlihat lebih Muda dari sebelumnya.
Sementara A terlihat semakin bertambah Tua, apalagi Oonoki yang duduk saja susah, maklum dia sudah ada sejak masa Madara dan Hashirama.
Sementara itu Mei Terumi juga sudah hampir kehilangan pesonanya karena sudah menua. Belum diketahui apakah dia sudah menikah atau belum, dia hanya berkata menemukan pria yang baik itu susah.
||Hachibi Benar Ikut dan Setia pada Killer Bee
Seperti peryataannya di chapter-chapter sebelumnya, Gyuuki ingin terus bersama Killer Bee, dan benar saja, sampai sekarang ia masih bersamanya. Killer Bee ia tidak berubah penampilannya, hanya saja terlihat semakin tua. Ya, ngerap sampai tua, gaya bicaranya tetap sama dengan nada ngerap.
Ch. 700 Hal. 11 |
Bee sepertinya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermeditasi di Air Terjun Kebenaran bersama Gyuuki. Selain itu Bee juga mempunyai keinginan untuk bertemu dengan Naruto lagi.
||Udon dan Moegi sudah Tumbuh, Shizune masih Bekerja di Ruang Hokage
Masih ingat Udon? Ini dia salah satu karakter yang penampilannya berubah drastis selain Anko. Dulu Udon merupakan seorang anak yang cupu dan ingusan terus, namun kini Udon terlihat sudah dewasa dan mengerti banyak hal. Ia masih selalu berasam Moegi, rekan se timnya bersama dengan Konohamaru sejak Genin dulu, Moegi juga sudah menjelma menjadi remaja yang cantik.
Ch. 700 Hal. 12 |
Sementara Shizune dari segi penampilan tidak banyak berubah, ia sepertinya masih menjadi orang kepercayaan Hokage dan membantu di ruang kerja Hokage.
Ch. 700 Hal. 12 |
||Konohamaru Sudah Menjadi Jounin, Iruka Menua
Konohamaru terlihat sudah besar, penampilannya tak banyak berubah. Dai chapter 700 ini dijelaskan bahwa Konohamaru sudah menjadi seorang Jounin. Konohamaru juga kini menjadi Sensei Bolt, ia memarahi Bolt habis-habisan didepan Naruto karena telah mencoret-coret patung wajah Hokage.
Ch. 700 Hal. 15 |
Guru Iruka yang terlihat semakin menua juga ada disana untuk bilang kepada Konohamaru untuk jangan terlalu marah pada Bolt. Iruka tak lagi mengenakan pakaian Shinobi, tapi lebih ke Pakaian biasa dan masih terus bersama Konohamaru. Bisa jadi dia adalah kepala divisi tertentu di Konoha.
||Gokage Baru yang Sekarang Mengadakan Pertemuan di Konoha
Pemimpin dari ke-lima desa Shinobi akhirnya berkumpul kembali. Ini adalah Pertemuan Gokage kali kedua yang diselenggarakan di desa Konoha, entah apa tujuannya, yang pasti pertemuan ini diadakan oleh pemimpin dari desa Konoha saat ini, Hokage. Berikut detail anggota rapatnya:
Ch. 700 Hal. 20-21 |
» Konohagakure - Nanadaime Hokage = Naruto
Yosh, semua sudah tahu bahwa yang menggantikan posisi Kakashi sebegai Hokage adalah Naruto, Hokage ketujuh. Dialah yang mengadakan pertemuan Gokage di Konoha ini. Shikamaru juga hadir sebagai pengewal dan tangan kanan Hokage Naruto.
» Kumogakure - Godaime Raikage = Darui
Mantan tangan Kanan A, Raikage Keempat ini sekarang sudah menjadi Raikage Kelima. Seperti biasa, Darui masih menunjukkan sifatnya yang dingin, namun masih terlihat wibawanya. Ia ditemani oleh Omoi, shinobi yang sering berpikiran buruk ini sekarang sudah menjadi tangan kanan Raikage Darui.
» Iwagakure - Yondaime Tsuchikage - Kurotsuchi
Kurotsuchi adalah anak dari Kitsuchi, dan juga mantan kepala Divisi 2 Pasukan Aliansi Shinobi. Dia juga merupakan cucu dari Oonoki. Kurotsuchi kini menggantikan posisi kakeknya menjadi Tsuchikage Keempat di Iwagakure. Penampilannya tidak banyak berubah, ia tetap mengenakan pakaian Shinobi dari Iwagakure dan wataknya terlihat sangat disiplin. Tangan kanannya adalah Akatsuchi yang merupakan saudara kandung dari Kurotsuchi. Penampilan Akatsuchi seperti biasa, masih tetap dengan postur tubuh yang besar.
» Kirigakure - Rokudaime Mizukage - Choujurou
Choujurou adalah mantan tangan kanan Mizukage Kelima, Mei Terumi. Ia ini kini telah menjadi penerusnya, Mizukage Keenam. Kelihatannya sifat polos Choujuro sudah berubah menjadi lebih dewasa tidak seperti dulu.
||Teknologi di Era Hokage Naruto telah Berkembang Pesat
Terlihat Naruto menggunakan Laptop di ruang Hokage-nya, selain itu juga terdapat gedung-gedung tinggi di belakang bukit Hokage.
Apakah kota dengan gedung-gedung modern tersebut masih dalam wilayah Konoha? Jika iya, pemerintahan Rokudaime Hokage Kakashi artinya sangat baik. Namun jika diperhatikan, sepertinya memisah dengan desa Konoha. Mungkinkah kota tersebut merupakan kota milik Manusia biasa, bukan Ninja? Karena terlihat perbedaan yang sangat drastis dimana Kota tersebut terlihat sangat modern, sementara Konoha masih mempertahankan bangunan-bangunan tradisional. Jika mereka memisah pastinya pemerintahannya juga memisah, seperti ada seorang presiden di kota tersebut, bisa jadi di belahan dunia Naruto yang lain juga terdapat Kota-kota modern milik Manusia bukan Ninja. Jika begini, cerita bisa dikembangkan, seperti bayangkan jika teknologi manusia melawan Ninja, dimana terjadi perselisihan antara pemimin Desa Ninja dan Pemimpin Kota Modern. Entahlah, semoga saja Masashi Kishimoto berkenan mambuat Naruo ada kelnjutannya, bukan hanya Mini Series belaka.
||Banyak Karakter yang belum Diperlihatkan
Banyak sekali karakter yang belum diperlihatkan, terutama Para Bijuu yang lain, Orochimaru, Kabuto, Yamato, Suigetsu, Karin, Jugo, Mifune, dan beberapa karakter lain masih belum dijelaskan kelanjutan mereka. Karena memang satu chapter saja tidak akan cukup untuk memuat konten sebanyak itu.
||Judul Chapter Pertama dan Terakhir Sama
Judul Naruto Chapter 700 sama dengan Chapter 1, yaitu "Uzumaki Naruto". Halamannya pun dibuat dengan gambar yang hampir sama.
TAMAT
Sumber : http://www.narutonian.net
Teknologi dalam Pembangunan Pertanian
Apabila tidak ada perubahan dalam
teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti
kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau karena
kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela.
Teknologi sering diartikan sebagai
ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri. Tetapi A.T Mosher
(1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-cara untuk melakukan
pekerjaan usaha tani. Didalamnya
termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan
memungut hasil serta memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk,
pestisida, obat-obatan serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat
dan sumber tenaga. Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha,
agar tenaga petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin.
Yang perlu disadari adalah pengaruh
dari suatu teknologi baru pada produktivitas pertanian. Teknologi baru yang
diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan
produktivitas, apakah ia produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja. Seperti
halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif
daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih
produktif daripada menanamnya tidak teratur. Demikianlah masih banyak lagi
cara-cara bertani baru, di mana petani setiap waktu dapat meningkatkan
produktivitas pertanian.
Dalam menganalisa peranan teknologi
baru dalam pembangunan pertanian, digunakan dua istilah lain yang sebenarnya
berbeda namun dapat dianggap sama yaitu perubahan teknik (technical change) dan inovasi (inovation)
menurut Mubyarto (1989;235). Istilah perubahan teknik jelas menunjukkan unsur
perubahan suatu cara baik dalam produksi maupun dalam distribusi barang-barang
dan jasa-jasa yang menjurus ke arah perbaikan dan peningkatan produktivitas.
Misalnya ada petani yang berhasil mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada
rekan-rekannya karena ia menggunakan sistem pengairan yang lebih teratur.
Caranya hanya dengan menggenangi sawah pada saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan
pupuk dan sesudah itu mengeringkannya untuk memberikan kesempatan kepada tanaman untuk mengisapnya. Sedangkan inovasi
berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru. Sebagai contoh,
penerapan bibit karet yang unggul dalam penanaman baru adalah inovasi.
Bila petani telah terangsang untuk
membangun dan menaikkan produksi maka ia tidak boleh dikecewakan. Kalau pada suatu
daerah petani telah diyakinkan akan kebaikan mutu suatu jenis bibit unggul atau
oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu atau oleh mujarabnya obat
pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk dan obat-obatan yang
telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara lokal di dekat
petani, di mana petani dapat membelinya.
Kebanyakan metode baru yang dapat
meningkatkan produksi pertanian, memerlukan penggunaan bahan-bahan dan
alat-alat produksi khusus oleh petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk,
pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas. Pembangunan pertanian
menghendaki kesemuanya itu tersedia di atau dekat pedesaan (lokasi usaha tani),
dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang
membutuhkan dan menggunakannya dalam usaha taninya.
Cara-cara kerja usaha tani yang
lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan tersedianya sarana dan alat produksi
memberi kesempatan kepada petani untuk menaikkan produksi. Begitu pula dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi perangsang
produksi bagi petani. Pemerintah menciptakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus yang dapat merangsang pembangunan pertanian.
Misalnya kebijaksanaan harga beras minimum, subsidi harga pupuk,
kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif, perlombaan-perlombaan
dengan hadiah menarik pada petani-petani teladan dan lain-lain. Pendidikan
pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-teknik baru dalam
pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga sangat
membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan.
Akhirnya kebijaksanaan harga pada
umumnya yang menjamin stabilitas harga-harga hasil pertanian merupakan contoh
yang dapat meningkatkan rangsangan pada petani untuk bekerja lebih giat dan
mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk meningkatkan produksi. Dalam pembangunan pertanian terdapat
unsur perangkutan. Tanpa perangkutan yang efisien dan murah maka pembangunan
pertanian tidak dapat diadakan secara efektif. Pentingnya perangkutan adalah
bahwa produksi pertanian harus tersebar meluas, sehingga diperlukan jaringan
perangkutan yang menyebar luas, untuk membawa sarana dan alat produksi ke tiap
usaha tani dan membawa hasil usaha tani ke pasaran konsumen baik di kota besar
dan/atau kota kecil. Selanjutnya,
perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani, harga suatu input
seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha taninya. Uang
yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat
dikurangi dengan biaya angkut hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke
pasar. Jika biaya angkut terlalu tinggi, maka pupuk akan menjadi terlalu mahal
bagi petani dan uang yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian tersebut
akan menjadi terlalu sedikit. Sebaliknya, jika biaya angkut rendah, maka uang
yang diterima oleh petani akan menjadi tinggi.
Berbagai sarana perangkutan dan jarak
jauh bersama-sama harus membentuk sistem perangkuan yang merupakan satu
kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya yang diaspal, jalan setapak,
jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta api semuanya ikut
memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan dipelihara oleh
usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu dibangun dan
dipelihara oleh pemerintah propinsi dan pusat.
Kesemuanya harus dihubungkan dan
diintegrasikan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil pertanian dapat
diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar pusat. Demikian pula
sarana dan alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu sampai ke kota
kecil dan desa, melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri.
Sjarifudin Baharsjah, Inspirasi Pertanian Indonesia
Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah, M.Sc adalah seorang tokoh pertanian
Indonesia serta akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia pernah
menjabat sebagai Menteri Pertanian Indonesia dan Ketua Independen Food
and Agriculture Organisation (FAO).
Sjarifuddin Baharsjah |
Sjarifuddin merupakan anak kedua dari Sutan Pangeran Baharsyah (ayah)
dengan Siti Fatimatul Zahra (ibu). Kakak kandung dari psikolog Leila
Chairani Budiman ini masih keturunan Sultan Bagagarsyah dari Pagaruyung,
Sumatera Barat, karena ayah mereka adalah anak dari cucu raja
Minangkabau tersebut.
Sjarifudin Baharsjah dikenal sebagai tokoh pertanian Indonesia yang merupakan Guru
Besar Emeritus IPB. Hingga saat ini, ia masih aktif menulis buku, salah
satu bukunya yang baru diluncurkan adalah “Reposisi Politik Pertanian”.
Riwayat
Ia menikah pada tahun 1962 dengan seorang perempuan berdarah Sunda, Justika Baharsjah, yang kemudian juga jadi Menteri Pertanian Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII dan Menteri Sosial Indonesia pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Pernikahan mereka telah dikaruniai dua orang anak, yaitu Gita Indah Sari dan Antin, serta beberapa orang cucu, yaitu Wina dan Riyan (anak Gita Indah Sari) serta Diandra (anak Antin)
Karir
Disamping sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB), Sjarifuddin juga pernah dipercaya sebagai Menteri Pertanian Indonesia, yaitu pada 1993-1998 dalam Kabinet Pembangunan VI dimasa pemerintahan Orde Baru. Sebelumnya, ia menjabat Menteri Muda Pertanian dari tahun 1988-1993 pada Kabinet Pembangunan V.
Di tingkat dunia, Prof. Sjarifudin juga dipercaya oleh lembaga internasional sehingga sampai dua periode (1997-1999 dan 1999-2001) menjabat sebagai Ketua Independen Food and Agriculture Organisation (FAO), suatu lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkedudukan di Roma, Italia.
Penghargaan
Karena dedikasi dan kontribusinya pada bidang pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia, Prof. Sjarifudin Baharsjah menerima penghargaan bergengsi Dioscoro L. Umali Achievement Award atau disebut juga Umali Award dalam bidang pertanian dari SEARCA (Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture), dalam acara yang dilangsungkan di New World Makati Hotel, Makati City, Manila, Filipina. Ia terpilih di antara sekian banyak kandidat, tokoh dan ilmuwan pertanian di Asia Tenggara, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut.
SEARCA adalah suatu lembaga yang didirikan pada tanggal 27 November 1966 oleh Dioscoro Luna Umali, seorang tokoh Filipina yang terkemuka dalam bidang pertanian, yang juga dijuluki sebagai Bapak Pengembangan Pertanian Filipina. Lembaga ini juga diberi mandat untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dalam pembangunan pertanian dan pedesaan di Asia Tenggara.
Tulisan ini dikutip dari Wikipedia.org dan ipb.ac.id
Profil Menteri Pertanian Kabinet Kerja, Amran Sulaiman
Amran Sulaiman | Fajar.co.id |
Presiden RI, Joko Widodo telah menunjuk Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Lalu, siapa Amran Sulaiman?
Pengusaha asal Makasar ini sebenarnya sudah malang melintang di sektor
pertanian (agrikultur). Sosok Amran Sulaiman yang diharapkan mampu
membawa Indonesia pada kedaulatan pangan.
Pengusaha agribisnis ini dikenal dekat dengan keluarga Jusuf Kalla yang juga berasal dari Bugis. Di Makassar, Sulawesi Selatan pria kelahiran Bone 26 April 1968 ini memiliki latar belakang pendidikan pertanian dari jenjang strata S1, S2 dan S3 dari Universitas Hasanuddin.
Pengusaha agribisnis ini dikenal dekat dengan keluarga Jusuf Kalla yang juga berasal dari Bugis. Di Makassar, Sulawesi Selatan pria kelahiran Bone 26 April 1968 ini memiliki latar belakang pendidikan pertanian dari jenjang strata S1, S2 dan S3 dari Universitas Hasanuddin.
Pernah berkarir sebagai pegawai PTPN XIV dan menjadi dosen di kampusnya,
Amran saat ini memiliki sepuluh perusahaan dalam unit bisnis Tiran
Group yang bergerak di sektor tambang, perkebunan yakni: tebu, gula dan
sawit. Dia juga memiliki perusahaan yang bergerak sebagai distributor
semen dan pestisida.
Sebagai catatan, pekerjaan rumah menteri kedaulatan pangan dalam waktu kurang tiga bulan: yakni mempertahankan swasembada padi (beras) dengan produksi diprediksi mencapai 70 juta gabah kering giling (GKG). Kemudian, peningkatan produksi pada jagung dan kedelai. Terakhir, pembentukan Lembaga Pangan menggantikan posisi Badan Ketahanan Pangan yang ada saat ini
Presiden Jokowi menyebut Amran sebagai petani muda yang berhasil membangun pertanian. Sehingga layak menjadi Menteri Pertanian. Presiden berharap, Amran mampu memperbaiki kinerja pertanian yang saat ini mengalami mencatat defisit neraca perdagangan.
Sebagai catatan, pekerjaan rumah menteri kedaulatan pangan dalam waktu kurang tiga bulan: yakni mempertahankan swasembada padi (beras) dengan produksi diprediksi mencapai 70 juta gabah kering giling (GKG). Kemudian, peningkatan produksi pada jagung dan kedelai. Terakhir, pembentukan Lembaga Pangan menggantikan posisi Badan Ketahanan Pangan yang ada saat ini
Presiden Jokowi menyebut Amran sebagai petani muda yang berhasil membangun pertanian. Sehingga layak menjadi Menteri Pertanian. Presiden berharap, Amran mampu memperbaiki kinerja pertanian yang saat ini mengalami mencatat defisit neraca perdagangan.
Profil
Nama lengkap: Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, MP
Pendidikan: Alumni S1, S2, S3 Pertanian Universitas Hasanuddin
Karir: Pegawai PTPN XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, Direktur dan Founder Tiran Group
10 Perusahaan yang masuk dalam unit bisnis Tiran Group adalah sebagai berikut:
1. PT. TIRAN INDONESIA : TAMBANG EMAS
2. PT. TIRAN SULAWESI: PERKEBUNAN TEBU, SAWIT
3. PT. TIRAN MAKASSAR: DISTRIBUTOR UNILEVER
4. PT. TIRAN BOMBANA: EMAS, TIMA HITAM, ANTIMONY
5. PT. TIRAN MINERALS: TAMBANG NIKEL
6. PT. AMRUL NADIN : SPBU PERCONTOHAN MAROS
7. CV. EMPOS TIRAN : PRODUSEN RODENTISIDA
8. CV. PROFITA LESTARI : DISTRIBUTOR PESTISIDA
9. CV. EMPOS : DISTRIBUTOR SEMEN TONASA
10. PT. BAHTERAMAS: Sementara Membangun Pabrik Gula di Konawe Selatan
Sumber: Kontan.co.id dan SahabatRakyat.org
3 Penemu Indonesia Dibidang Pertanian dan Peternakan
Cukup banyak tokoh-tokoh asal Indonesia
yang berjasa dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil
temuan para tokoh ini pun masih digunakan hingga saat ini dan bermanfaat
bagi banyak orang. AgrikulturPedia.com akan mengulas 3 tokoh tersebut
yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Mujair
Mujair |
Anda mengenal ikan mujair? Mujair
sebenarnya adalah nama seorang yang pada tahun 1939 menemukan jenis
ikan yang pada
akhirnya dinamai dengan nama yang sama di muara sungai Serang, Blitar.
Mujair kemudian berhasil mengembangbiakkan ikan yang bukan asli dari
perairan Indonesia dan menjadi populer hingga saat ini.
Ikan mujair itu berhasil dikembangbiakkan oleh Pak Mujair dengan baik, padahal, awalnya ikan itu merupakan ikan air laut.
Ikan Mujair | Sumber Gambar: BelantaraIndonesia.org |
Ikan mujair itu berhasil dikembangbiakkan oleh Pak Mujair dengan baik, padahal, awalnya ikan itu merupakan ikan air laut.
2. Mukibat
Mukibat dengan singkongnya | Sumber Gambar: BelantaraIndonesia.org |
Mukibat adalah seorang petani sederhana dari Kediri. Ia menemukan sistem penanaman singkong yang
revolusioner pada tahun 1950.
Mukibat berhasil menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya
rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Hasilnya pun ternyata luar
biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah
ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya.
Untuk menghormati sistem tempel pada ketela pohon saat ini secara
internasional dinamai sistem Mukibat, meskipun saat ini banyak orang
mengaku-aku sebagai sistem mereka dengan sedikit modifikasi dari
aslinya.
3. Tjandramukti
Tjandramukti | Foto: Istimewa |
Tjandramukti dikenal sebagai peneliti pertanian tropis dan salah satu pelopor mixed farming
yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya di desa. Ia berhasil menemukan varietas kedelai baru yang memiliki
produktifitas yang tinggi pada sekitar tahun
2000. Produktifitas kedelai itu bisa mencapai 3,4 ton per hektar (salah satu yang
tertinggi di daerah tropis secara internasional), jika dibandingkan rata -
rata nasional yang hanya 1,3 ton per hektar.
Kedelai ini memiliki ukuran besar, protein yang tinggi (43,9 %), umur yang pendek ( 72 hari ), dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis bila ditanam dengan best practice yang beliau kembangkan. Hasil pemurnian bertahun- tahun dalam keadaan yang terkontrol, pada akhirnya menghasilkan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan didaftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sementara varietas yang lain belum didaftarkan.
Selain kedelai, Tjandramukti juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai.
Kedelai ini memiliki ukuran besar, protein yang tinggi (43,9 %), umur yang pendek ( 72 hari ), dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis bila ditanam dengan best practice yang beliau kembangkan. Hasil pemurnian bertahun- tahun dalam keadaan yang terkontrol, pada akhirnya menghasilkan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan didaftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sementara varietas yang lain belum didaftarkan.
Selain kedelai, Tjandramukti juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai.